Strategi Peningkatan Produksi Benih Padi Bersertifikat Di Uptd Balai Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kabupaten Ngawi

Pendahuluan Penelitian yaitu peningkatan produksi pertanian tanaman pangan semakin dituntut karena permintaan produksi pertanian akibat dari pertambahan penduduk, tuntutan kualitas yang semakin tinggi, juga semakin terbatasnya peluang, perluasan lahan untuk budidaya tanaman. Peningkatan produktivitas sub sektor tanaman pangan perbenihan yang merupakan sektor industri hulu peranan yang sangat strategis oleh karena ketersediaan dan penggunaan benih yang memenuhi aspek kuantitas dan kualitas sangat berpengaruh terhadap produktivitas, mutu hasil dan sifat ekonomis produk agribisnis tanaman pangan. Keberhasilan dalam upaya meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan tidak terlepas dari aspek dukungan pemanfaatan benih bermutu dari varietas unggul. Kebutuhan dan ketersediaan benih secara umum menunjukkan kondisi yang baik dari aspek kuantitas dan kualitas masih perlu ditingkatkan, kondisi tersebut terkait dengan adanya peningkatan perilaku dan tingginya respon petani terhadap penggunaan benih padi. Keberadaan UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Ngawi sebagai salah satu produsen benih saat ini masih belum mampu memenuhi permintaan benih padi bersertifikat, kapasitas peralatan, gudang dan lahan yang dimiliki oleh UPTD masih belum berfungsi optimal dan dalam pemenuhan kebutuhan benih padi bersertifikat untuk petani padi di Kabupaten Ngawi masih didatangkan dari luar daerah. Tujuan penelitian antara lain untuk : (1) untuk mengetahui keberadaan UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Ngawi dalam memproduksi benih padi bersertifikat, (2) menganalisis perkembangan permintaan dan produksi benih padi bersertifikat yang diproduksi, (3) mengidentifikasi faktor internal dan eksternal UPTD dalam usaha produksi benih padi bersertifikat dan (4) menyusun alternatif strategi yang bisa dilakukan dalam pengembangan usaha produksi benih padi bersertifikat. Pemilihan responden dilakukan secara sengaja (purposive sampling), yaitu sebanyak 7 responden terdiri dari Kepala Dinas Pertanian Tanamanan Pangan, Kepala Bagian Produksi Tanamanan Pangan dan Hortikultura, Kepala Seksi Padi dan Palawija, Kepala UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura dan 3 Staf. Metode analisis yang digunakan antara lain analisis trend linear dan analisis SWOT. Hasil penelitian : (1) Permintaan benih padi bersertifikat di Kabupaten Ngawi tahun 2014-2018 meningkat UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura hanya mampu memenuhi permintaan sebesar 8,06 %, (2) Strategi pengembangan produksi benih padi bersertifikat adalah : (1) meningkatkan efisiensi dan harga benih yang tidak terlalu mahal, (2) upaya kemitraan dengan petani penangkar.
Kata Kunci : Strategi, produksi, padi