Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kecerdasan Emosional (Eq) Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 20 Surabaya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kecerdasan emosional (EQ) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Surabaya. Teori utama yang digunakan adalah teori pola asuh Baumrind yang telah diadaptasi oleh Rachmansyah (2017). Pola asuh terbagi menjadi tiga, yakni: otoriter, demokratis, dan permisif. Sedangkan kecerdasan emosional menggunakan teori Goleman yang diadaptasi oleh Rahmatullah (2020). Kecerdasan emosional yang dimaksud adalah kemampuan individu dalam mengetahui penyebab munculnya emosi dan mengendalikan perasaan diri sendiri maupun orang lain, serta bagaimana individu menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII sekolah menengah pertama dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 335 siswa. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner yaitu pola asuh orang tua yang terdiri dari 48 butir dan kecerdasan emosional yang terdiri dari 54 butir. Analisis data menggunakan uji spearman rank dengan bantuan program statistik SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pola asuh orang tua yang dominan di SMP Negeri 20 Surabaya yakni pola asuh demokratis dengan persentase 58%. Sedangkan tingkat kecerdasan emosional siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 20 Surabaya dikategorikan rendah dengan persentase 29% (96 responden). Berdasarkan hasil uji korelasi, menunjukkan bahwa nilai pola asuh otoriter (p = 0,037 < 0,05); pola asuh demokratis (p = 0,001 < 0,05) dan pola asuh permisif (p = 0,012 < 0,05) memiliki hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kecerdasan emosional siswa kelas VIII SMP Negeri 20 Surabaya.
Kata kunci: pola asuh orang tua, kecerdasan emosional, siswa SMP