Tata Kelola Kolaboratif Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Indonesia

Sektor pariwisata dan pelestarian lingkungan hidup merupakan dua hal yang sangat penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Untuk itu perlu pengelolaan kedua aspek tersebut secara kolaboratif . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pratek tata kelola kolaborasi dalam pengelolaan ekowisata mangrove di Indonesia dan mengetahui faktor pendukung dan pengahambat. Penelitian studi kepustakaan ini mengambil data utama dari hasil penelitian terdahulu di 5 kawasan ekowisata mangrove yaitu ekowisata Baros, Tongke-Tongke, Clungup, Langkat dan Bintan dan didukung oleh data sekunder lainnya yang relevan. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata kelola kolaboratif kawasan wisata mangrove belum sepenuhnya berjalan dengan baik dilihat dari 4 aspek yaitu kondisi awal, kelembagaan, kepemimpinan, dan proses kolaborasi. Faktor pendukung adalah pihak pemerintah, swasta, lembaga pendidikan mendukung penuh. Sedangkan penghambat kurangnya koordinasi, sosialisasi terhadap masyarakat, dan belum ada kontrak kerjasama secara tertulis dalam bentuk MoU.
Key Words : Collaborative Governance, ekowisata, pelestarian lingkungan