Implementasi Metode Seven Tools Untuk Menganalisis Kinerja Aktivitas Bongkar Muat Petikemas Di Pelabuhan PT Terminal Teluk Lamong

PT Terminal Teluk Lamong merupakan anak perusahaan PT Pelindo III (Persero)yang bergerak pada kegiatan bongkar dan muat petikemas serta curah kering.Permasalahan yang timbul di PT Terminal Teluk Lamong adalah menurunnyakinerja waktu aktivitas bongkar dan muat petikemas. Menurut (Arungpadang &Hipan, 2015) aktifitas bongkar Pelabuhan ditempuh dalam waktu 10 menit danaktifitas muat sekitar 7 menit, sedangkan berdasarkan hasil observasi danwawancara dengan pegawai PT Terminal Teluk Lamong jumlah tertinggi waktuaktivitas bongkar muat pada unit CC (Container Crane) sebesar 25 box/jam danjumlah terendah sebesar 18 box/jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengendalian kualitas kinerja pada aktivitas bongkar muat petikemas pada PTTerminal Teluk Lamong, mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkanmenurunnya kinerja pada aktivitas bongkar muat, mengetahui masalah utamayang menjadi penyebab menurunnya kinerja dan juga memberikan rekomendasiperbaikan untuk meningkatkan kinerja bongkar muat petikemas di PT TerminalTeluk Lamong. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Seven Tools.Berdasarkan dari check sheet, histogram dan pareto menunjukkan bahwa faktorpenyebab menurunnya kinerja aktivitas bongkar muat petikemas adalah kejadiantrouble sarana CC Ringan sebesar 69% dari semua kejadian. Berdasarkan darifishbone diagram faktor penyebab menurunnya kinerja ativitas bongkar muatpetikemas terdapat beberapa faktor yaitu: material, measurement, personnel,environment dan methods. Terdapat sampel data yang berada diluar batas kendalisehingga perlu dilakukan investigasi lebih lanjut pada control chart dan ditemukankorelasi negatif bahwa meningkatnya jumlah trouble juga dapat menurunkanjumlah throughput petikemas pada scatter plot diagram. Terdapat beberapausulan perbaikan untuk meningkatkan aktivitas kinerja seperti melakukanpemeriksaan rutin sebelum beroperasi, pemeliharaan dan perbaikan sarana,perbaikan SOP serta perlu diadakan pelatihan berkala untuk operator sarana danmekanik.