Penegakan Hukum Terhadap Penyalahguna Buah Kecubung Sebagai Bagian Dari Zat Adiktif

1. Dalam penerapan Undang-Undang No. 5 Tahun 2020 tentang Narkotika agar dapat lebih efektif maka perlu adanya tindakan yang terkoordinasi antara para pihak atau instansi seperti antara kepolisian dengan pihak Badan Narkotika Nasional, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, lembaga-lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan dan lain-lain. Dalam upaya pencegahan tindak pidana narkotika perlu diintensifkan penyuluhan- penyuluhan tentang bahaya zat adiktif apabila dikonsumsi menimbulkan efek yang sama dengan narkotika melalui media massa seperti surat kabar, majalah, internet, jejaring sosial (facebook, twitter) dan lain-lain, sehingga anggota masyarakat menyadari bahaya besar zat adiktif, sehingga setiap keluarga dapat membuat upaya-upaya pencegahan secara internal keluarga. Pertahanan keluarga adalah usaha yang terpenting dalam mencegah terjadinya peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Aparat penegak hukum yang tanpa kompromi dan tegas akan menjadi salah satu kunci keberhasilan memberantas penyalahgunaan zat adiktif yang menyerupai narkotika di Indonesia.
2. Supaya Penegak Hukum bisa mendaftarkan atau memasukan zat adiktif yang berupa zat alkaloid dan zat skopolamin yang terdapat pada buah kecubung ke dalam Undang – Undang No 5 Tahun 2020 Tentang Narkotika. Dan Penegak Hukum bisa memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya nya mengkonsumsi buah kecubung dengan