Otomasi Mesin Kupas Kedelai Untuk Produsen Tempe Dan Produksi Stik Kedelai Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

Di Dusun Manangkuli Desa Randuagung Kecamatan Kebomas KabupatenGresik terdapat sentra 5 home industri yang memproduksi tempe. Menurutketerangan bapak Suwantoro ( ketua kelompok di Dusun Manangkuli ), dari 5industri tersebut sudah ada yang menggunakan teknologi mesin dalam prosespenggilingan pembuatan tempe. Proses penggilingan bahan produksi tempe didusun manangkuli tersebut kurang efektif dan mengakibatkan terbuangnyawaktu dikarenakan kulit dan kedelai tidak terpisah secara otomatis meski sudahmelalui setelah proses penggilingan. Dan mengharuskan kedelai dan kulit di cucisecara berulang – ulang serta kulit ari yang dibuang buat pakan ternak sapi.Dengan adanya kelemahan Teknologi Tepat Guna (TTG) kami membuatotomasi mesin kupas kedelai untuk produsen tempe dan produksi stik keledaimetode yang digunakan adalah Quality Function Deployment (QFD) yangmerupakan sebuah metode perancangan langsung melibatkan konsumendikaitkan dengan aspek kualitas. Berdasarkan perhitungan derajat kepentingandari hasil perhitungan rata-rata kuesioner, rata-rata terbesar yang mendapatranking 1 yaitu material yang tahan lama. Mesin ini dilengkapi dengan pencetakstik kulit ari dan beberapa fungsi lainnya.Tahapan terakhir dari proses pengembangan otomasi mesin kupas kedelaiini adalah analisis ekonomi untuk memperkirakan gambaran prospek daripenjualan produk. Analisis ekonomi yang dilakukan menggunakan ROI (Return ofInvesment) dan BEP (Break Event Point).