Analisis Pemotongan PPh 4(2) Atas Jasa Konstruksi Non Kualifikasi Pada CV. Indonesia Engineering di Surabaya

Usaha konstruksi merupakan salah satu sektor yang menjadi penggerak roda perekonomian Indonesia karena dapat menyerap banyak tenaga kerja dan menghasilkan pembangunan nasional bagi negara. Semakin banyak usaha konstruksi yang didirikan oleh para pengusaha untuk mencari peluang dan mencari laba dari setiap proyek yang telah diselesaikannya. Penghasilan yang semakin meningkat di sektor pembangunan membuat pemerintah tidak menutup mata atas penghasilan yang konsisten di bidang konstruksi. CV.Indonesia Engineering bergerak dalam bidang usaha konstruksi. Berdiri sejak tahun 2009 dan sudah menyelesaikan berbagai proyek seperti pembangunan gedung, kantor, gudang hingga pembuatan taman serta kolam. Berdomisili di Jalan Lakarsantri No. 51 dan dipimpin oleh Bapak Eko pradoko sebagai Direktur. Sebagai wajib pajak yang taat dengan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia setiap pekerjaan yang telah diselesaikan oleh perusahaan harus dilaporkan sebagai pendapatan oleh CV. Indonesia Engineering. Setiap penghasilan yang bersifat final akan dikenakan tarif sesuai dengan jenis pengerjaan yang telah diselesaikannya. CV. Indonesia Engineering sebagai pelaksana konstruksi dan penyedia jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha, maka dikenakan tarif sebesar 4%. Selama tahun 2011 total pendapatan CV. Indonesia Engineering sebesar Rp. 546.275.000,-, di tahun 2012 sebesar Rp. 710.157.500,- dan tahun 2013 sebesar Rp. 923.204.750,-. Total pendapatan diatas belum dikenakan tarif final sebesar 4%. Total PPh 4(2) yang telah dibayar oleh perusahaan sebesar Rp. 21.851.000,- selama tahun 2011, Rp. 28.406.300,- selama tahun 2012, dan sebesar Rp. 36.928.190,- selama tahun 2013. Setiap tahun total PPh 4(2) akan naik sebesar 23% sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh parusahaan. Kata kunci : PPh 4(2) atas usaha jasa konstruksi non kualifikasi